Nadalaut: As Above So Below in FKY 2020 by Andreas Siagian (squaresolid) ID and Dale Gorfinkel AU
Karya Nadalaut ikut serta dalam Pameran Seni Rupa Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) “Mulanira #2” 2020. Pameran Seni Rupa FKY pada tahun ini mengambil judul “Akar Hening di Tengah Bising”. Dale dan saya menampilkan karya Nadalaut yang dikonstruksi ulang dengan material lokal di Yogyakarta. Hal ini disebabkan material Nadalaut sebelumnya telah dihancurkan setelah pameran di Galeri Nasional Victoria, Melbourne pada tahun 2014 lalu. Perbedaan paling signifikan adalah penggunaan bilahan gamelan sebagai penghasil suara utama.
Nadalaut’s work participated in the Yogyakarta Cultural Festival (FKY) Art Exhibition “Mulanira #2” 2020. This year’s FKY Arts Exhibition took the title “Silent Roots Amidst The Noise”. Dale and I presented Nadalaut’s work reconstructed with local materials in Yogyakarta. This is because the previous Nadalaut material was destroyed following an exhibition at the National Gallery of Victoria, Melbourne in 2014. The most significant difference from the previous Nadalaut is the use of gamelan bars as the main sound producer.
Sebuah kerang untuk sebuah frekuensi, dengan panjang gelombang yang sama dan jarak tertentu, beresonansi dan memperkuat bunyi.
Kipas angin listrik dengan lembut menyapu kerang yang tergantung di bandul dengan batang gamelan yang tergesek dengan dengan putaran dinamo.
Harmonik pun tercipta.
A shell for a frequency, with the same wavelength and certain distance, it resonates and amplify the sound. An electric fan gently sweeps the shells hanging on the pendulums with gamelan bars stroked with motors. Harmonic is then created.